Rabu, 13 April 2016

Manusia dan Cinta

                                                      Manusia dan Cinta
                                                  
A.    Pengertian Cinta
     Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.j.s. Purwadarminta, cinta adalah rasa suka, sayang ataupun rasa kasih yang membuat hati seseorang tertarik akan sesuatu. Sedangkan arti kasih mempunyai arti perasaan sayang atau cinta atau menaruh belas kasihan. Bisa dibilang kedua kata tersebut mempunyai arti yang hampir sama. Kata kasih memperkuat kata cinta, karena itulah cinta kasih dapat juga kita artikan sebagai perasaan suka atau sayang kepada seseorang yang disertai dengan menaruh perasaan belas kasihan. Walau mempunyai arti yang hampir sama, cinta dikatakan lebih mengandug pengertian mendalamnya sebuah rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya rasa atau bisa dikatakan wujud dari cinta itu sendiri.
     Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan, karena cinta merupakan landasan dalam sebuah perkawinan. Cinta juga adalah sebagai pengikat hubungan anatara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia bisa menyembah Tuhannya dengan ikhlas, pengikuti perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya. Dalam ajaran agama islam yang tersebut didalam Al-Qur’an, cinta memiliki tiga tingkatan yakni cinta tingkat tertinggi, cinta menengah, dan cinta rendahan. 
     Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, kepada Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah. Hal ini merupakan keharusan bagi umat islam karena tidak diragukan lagi bahwa orang yang telah merasakan nikmatnya iman akan meyakini bahwa hanya Tuhan lah satu-satunya zat yang maha sempurna, maha indah, dan maha agung di dunia ini.
     Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, suami/istri dan kerabat. Cinta menengah adalah suatu energi yang datang dari perasaan hati dan jiwa. Perasaan lembut yang diberikan oleh Tuhan dalam jiwa dan hati inilah yang membentuk perasaan cinta dan kasih sayang dari seseorang terhadap orang lain.

           Cinta tingkat rendahan adalah cinta yang keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan. Bentuknya bisa berupa cinta kepada setan, cinta didasrkan hawa nafsu, dan sebagainya.
     
      B.    Cinta Menurut Ajaran Agama
     Dalam kehidupan manusia, cinta bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk. Ada manusia yang mencintai dirinya sendiri. Ada manusia yang mencintai orang lain seperti istri/suami atau kepada anak dan keluarganya. Ada pula manusia yang mencintai Tuhan dan Rasul-Nya. Berbagai bentuk dari cinta bisa kita temukan dalam Al-Qur’an.
     Yang pertama adalah cinta diri. Cinta diri erat kaitannya dengan menjaga diri. Sebagai contoh, wujudnya bisa digambarkan sebagai kecintaan manusia terhadap harta yang bisa merealisasikan segala keinginannya dan memudahkannya dalam mencapai kesenangan dan kemewahan hidup. Tidak ada yang salah dengan itu, namun seharusnya cinta manusia pada dirinya sendiri janganlah terlalu berlebihan. Lebih baik jika cinta kepada diri sendiri diimbangi dengan cinta kepada orang lain dan cinta dalam berbuat kebaikan kepada mereka.
     Yang kedua adalah cinta kepada sesama manusia. Didalam Al-Qur’an, Allah SWT menyuruh seluruh hambanya untuk saling mencintai sesama orang beriman seperti mencintai dirinya sendiri.
     Yang ketiga adalah cinta seksual. Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Dorongan seksual menyebabkan lahirnya keturunan yang penting demi kelangsungan jenis makhluk hidup.
     Yang keempat adalah cinta kebapakan. Cinta kebapakan diwujudkan dalam bentuk perhatian seorang bapak atau ayah kepada anaknya. Bentuknya bisa berupa nasehat atau arahan yang diberikan kepada anak-anaknya demi kebaikan anaknya sendiri.
     Yang kelima adalah cinta kepada Allah. Manusia yang mencintai Allah akan menjaga perilakunya dan mengharapkan pahala serta kebaikan dari Allah. Cinta yang ikhas dari seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya.
     Dan yang terakhir, cinta kepada rasul. Sebagai utusan Allah. rasul merupakan sosok ideal yang bisa manusia jadikan contoh dalam menjaga perilaku, maupun sopan santun.
C.    Kasih Sayang
     Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S. Poerwadarminta adalah perasaan sayang. Perasaan cinta atau suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berkeluarga, kasih sayang merupakan kunci keharmonisan sebuah keluarga. Dalam kasih sayang, sadar atau tidak masing-masing pihak dituntut bertanggung jawab, berkorban, jujur, saling percaya, saling mengerti, saling terbuka sehingga keduanya bisa menjadi satu kesatuan yang utuh.
     Kasih sayang merupakan dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara orang tua dengan anak bertujuan supaya anak bisa berkembang menjadi pribadi yang baik. Orang tua dalam memberikan kasih sayang kepada anaknya bermacam-macam bentuknya, diantaranya :
1.      Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif. Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang kepada anaknya baik berupa moral-materiil sebanyak-banyaknya, sedangkan si anak menerim saja. Hal ini dapat membuat anak menjadi takut dalam menyatakan pendapatnya sehingga si anak akan sulit berdiri sendiri dalam dunia masyarakat.
2.      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif. Dalam hal ini si anak berlebihan dalam memberikan kasih sayang kepada orang tuanya, orang tuanya tidak mempedulikan dan tidak perhatian atas apa yang telah dilakukan anaknya.
3.      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif. Dalam hal ini kehidupan keluarga sangat dingin. Tidak ada saling tegur sapa bila tidak penting. Orang tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.

4.      Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif. Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang satu sama lain. Sehingga hubungan anak dengan orang tua berjalan dengan harmonis.

  
      D.    Kemesraan
     Kemesraan berasal dari kata mesra yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan adalah hubungan yang akrab baik laki-laki maupun perempuan yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudang menjadi pasangan suami-istri. Kemesraan pada dasarnya merupakan wujud kasih sayang yang dalam. Kemampuan mencinta memberi nilai dalam hidup kita. Bila seseorang mengobral cinta, maka orang itu merusak nilai cinta. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan.
     Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan bakat dan kemampuannya.

  
      E.    Pemujaan
     Pemujaan merupakan salah satu bentuk cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhannya tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia. Hal itu karena pemujaan kepada Tuhan merupakan inti, nilai dan makna kehidupan yang  sebenarnya. Semua itu terjadi karena Tuhan lah yang menciptakan manusia juga alam semesta.
     Tuhan adalah pencipta dan Tuhan juga adalah penghancur segalanya. Karena itu jelaslah manusia takut kepada-Nya dan memuja-Nya karena Tuhan adalah sang pencipta alam semesta termasuk manusia itu sendiri. Bentuk kecintaan manusia kepada Tuhan diwujudkan dalam bentuk ibadah baik itu dengan cara pemujaan maupun sholat. Ibadah pada dasarnya merupakan cara berkomunikasi manusia dengan Tuhannya. Memohon ampun atas segala dosa-dosanya, meminta perlindungan kepada-Nya, memohon supaya ditunjukkan jalan yang benar, dan lain sebagainya merupakan bentuk-bentuk daripada ibadah.
     Bila setiap hari manusia memuja kebesaran-Nya dan selalu memohon apa yang diinginkannya, dan Tuhan mengabulkannya, maka wajarlah cinta manusia kepada Tuhannya adalah cinta mutlak. Cinta yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Dan alangkah besarnya dosa kita, bila kita tidak mencintai-Nya walaupun hanya sekejap.

  
      F.    Belas Kasihan
     Dalam surat Yohanes disebutkan bahwa ada tiga macam cinta. Cinta agape adalah cinta manusia kepada Tuhan. Cinta philia adalah cinta kepada orang tua dan saudara. Dan ketiga cinta amor/eros adalah cinta antara pria dengan wanita. Selain itu dari tiga itu masih ada cinta sesama. Cinta sesama merupakan perpaduan antara cinta agape dan cinta philia. Cinta sesama diberikan istilah belas kasihan untuk membedakannya dari cinta kepada orang tua, pria-wanita, dan cinta kepada Tuhan.
     Dalam cinta sesama ini dikenal istilah belas kasihan karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya melainkan karena penderitaannya. Jadi kata kasihan mempunyai arti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang diderita orang lain. Dalam surat Al-Qolam ayat 4 dijelaskan bahwa manusia menaruh belas kasihan kepada orang lain karena belas kasihan merupakan perbuatan orang berbudi. Sedangkan orang yang berbudi dimuliakan oleh Allah.
     Dalam kehidupan banyak sekali yang harus kita kasihani dan ada banyak sekali cara yang bisa kita lakukan untuk menumpahkan belas kasihan. Diantarany kita bisa memberikan belas kasihan kita kepada anak-anak yatim, orang-orang jompo, orang yang cacat, orang hidup menderita dan sebagainya. Berbagai cara orang dalam memberikan belas kasihan kepada orang lain tergantung pada situasi dan kondisi. Ada yang memberikan uang, barang, pakaian, makanan dan banyak lagi.


      G.    Cinta Kasih Erotis
     Cinta kasih erotis adalah kehausan akan penyatuan yang sempurna dengan orang lain. Pada hakekatnya cinta kasih erotis bersifat eksklusif bukan universal, dan juga merupakan bentuk cinta kasih yang tidak dapat dipercaya.
     Dalam cinta kasih erotis terdapat eksklusivitas yang tidak dimiliki cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Kerap kali eksklusivitas cinta kasih erotis sering disalah artikan sebagai suatu ikatan hak milik. Cinta kasih erotis yang eksklusif hanyalah bila seseorang menyatukan dirinya secara lengkap dan intensif hanya dengan satu orang lain saja. Cinta kasih erotis mengeksklusifkan cinta kasih terhadap orang lain hanyalah dalam segi fusi-fusi dan keikutsertaan dengan semua aspek kehidupan orang lain, tetapi bukan dalam arti cinta kasih kesaudaraan yang mendalam terhadap orang lain.


  Kesimpulan :  yaitu bila seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi serta menerima                                    pribadi orang lain dengan sepenuh hati. Cinta kasih pada hakekatnya merupakan                                  kemauan. Suatu keputusan untuk mengikat hidupnya dengan kehidupan orang lain.


Sumber :  Ilmu Budaya Dasar oleh Widyo Nugroho dan Achmad Muchji

Manusia dan keindahan

MANUSIA DAN KEINDAHAN


Kata Pengantar
 
         Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karna dengan karuniaNya lah pada akhirnya kami, selaku penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ MANUSIA DAN KEINDAHAN”. Makalah ini di susun dan dibuat berdasarkan materi materi yang ada. Materi materi ini bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa dalam belajar ilmu budaya dasar.
       Makalah ini ditulis berdasarkan preferensi dari artikel yang berkaitan dengan ilmu budaya dasar. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Sarwoko selaku dosen pengajar mata kuliah soft skill ilmu budaya dasar atas bimbingan dan pengarahannya dalam penulisan dan penyusunan makalah ini. Dan juga kepada rekan rekan mahasiswa yang telah membantu sehingga dapat meneyelesaikan makalah ini.
       Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya, maka dari itu kritik dan saran dari pembaca tentunya akan mampu membawa penulis menuju perbaikan yg lebih baik.
         Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
 
Bekasi, April 2016
 
Penulis
                                   

                                                    MANUSIA DAN KEINDAHAN

PENGERTIAN KEINDAHAN
 
Apa itu keindahan? Kata keindahan berasal dari kata indah yang berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Tentunya kita semua dan saya sendiri tahu  bahwa keindahan merupakan sesuatu, baik itu benda, pemandangan atau bahkan alunan musik yang enak dilihat, didengar dan memiliki nilai estetika yang tinggi. Kita sebagai manusia tentunya menyukai keindahan, contohnya keindahan akan lukisan yang dipajang di ruang tamu kita, karena lukisan tersebut indah maka kita memasangnya di ruang tamu karena lukisan tersebut indah, bagus, dan memiliki nilai estetika dan seni yang tinggi.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya yang berjudul “Garis Besar Estetika”, menurut asal katanya, dalam bahasa Inggris, keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful” dalam bahasa Perancis “beau” dalam bahasa Italia dan Spanyol “bello” yang berasal dari bahasa latin “bellum”. Akar katanya adalah “bonum” yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “bonellum” dan terakhir diperpendek menjadi “bellum”.
Selain itu, pengertian keindahan dapat dilihat dalam arti luas, estetik murni, dan terbatas.
  • Keindahan dalam arti luas, yaitu keindahan dalam ide kebaikan, watak yang indah, dan hukum yang indah. Keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga indah.
  • Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang pada hubungannya dengan apa yang diserapnya.
  • Keindahan dalam arti terbatas, yaitu keindahan yang dapat diserap seseorang melalui panca indera.
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula bangsa Yunani pada jaman dahulu yang di dalamnya tercakup kebaikan. Bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symmetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan, misalnya pahatan sebuah patung atau lukisan. Kemudian “harmonia” untuk keindahan berdasarkan pendengaran (musik). Jadi, pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi keindahan seni, alam, moral, dan intelektual.
Keindahan juga memiliki nilai-nilai, yaitu nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik.
- Nilai intrinsik: sifat baik yang terkandung di dalamnya.
- Nilai ekstrinsik: suatu alat untuk membantu suatu hal.
Keindahan yang kita rasakan dalam hidup ini, dapat kita kita nikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang dinikmati menurut selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstensi. Kontemplasi adalah dasar dari dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan, dan menimati sesuatu yang indah. Penggabungan kontemplasi dan ekstensi dan dihubungkan di luar diri manusia maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Sesuatu yang indah akan menarik perhatian orang.
RENUNGAN
Renungan berasal dari kata dasar renung, yang berarti diam-diam memikirkan sesuatu atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Saya sendiri pastinya pernah merenung, merenungkan hal-hal yang telah terjadi selama hidup saya, memikirkan kembali segala sesuatu yang saya alami dalam hidup saya, kemudian memikirkan dalam-dalam segala sesuatu yang terjadi dalam hidup saya, baik buruknya, bermanfaat atau tidaknya dan sebagainya. Hasil dari saya merenung itu disebut sebagai renungan.
Ada beberapa teori dalam renungan, yaitu:
 
1. Teori Metafisik
Teori ini merupakan salah satu teori tertua yang berasal dari Plato, yang karya-karya tulisannya sebagian membahasa estetik filsafati, konsepsi keindahan, dan teori seni. Mengenai sumber seni, Plato mengemukakan teori peniruan. Hal ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita ilahi. Dalam jaman modern ini, teori metafisik lainnya dikemukakan oleh filsuf Arthur Schopenhauer (1788-1860). Menurut beliau, seni adalah suatu bentuk dari pemahaman terhadap realita.
 
2. Teori Psikologis
Sebagian ahli estetik abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanyna dengan menggunakan metode-metode psikologis. Misalnya, menurut teori psikoanalisi bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginana alam bawah sadar seseorang. Teori lain yang dapat dimasukkan ke dalam teori psikologis adalah teori penandaan yang memandang seni sebagai suatu tanda atau lambang manusia. Menurut teori penandaan, karya seni adalah iconic signs dari proses psikologis yang berlangsung dalam diri manusia, khususnya tanda-tanda dari perasaannya.
 
3.  Teori Pengungkapan
Dasar dari teori ini adalah bahwa “art is an expression of human feeling”. Teori ini berhubungan dengan yang  dialami seorang seniman yang akan menciptakan suatu karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal adalah seorang filsuf Italian bernama Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris yang berjudul “Aesthetic as  Science of Expression and General Linguistic.” Dalam buku tersebut, beliau menyatakan bahwa “art is expression of impressions (seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan)
KESERASIAN
Kata serasi, mendengar kata tersebut pastinya yang terlintas di pikiran kita adalah cocok, pas, atau sesuai. Keserasian, berasal dari kata serasi, dimana serasi memiliki arti cocok atau sesuai benar. Kata cocok mengandung unsur perpaduan , pertentangan ukuran, dan seimbang. Segala sesuatu yang serasi pasti menghasilkan suatu keindahan, misalnya keserasian pakaian yang kita kenakan, maka akan terlihat indah dan enak untuk dilihat. Ada beberapa teori keserasian, diantaranya:
 
1. Teori Objektif
Teori ini berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetika adalah sifat  yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.Pendukung teori ini adalah Plato, dan Hegel.
2. Teori Perimbangan
Teori ini berpendapat bahwa keindahan dianggap sebagai kualitas dari benda-benda yang disusun. Hubungan dari bagian-bagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau perbandingan angka-angka. Pendukung teori ini adalah Pythagoras.
Kesimpulannya, menurut saya  segala sesuatu yang serasi pasti akan menghasilkan suatu keindahan yang enak untuk dilihat mata kita dan keserasian tersebut membuat kita merasa senang dan nyaman. Dalam hidup, kita juga harus memperhatikan keserasian dalam segala aspek baik dalam hal berpakaian, selera seni, atau bahkan dalam kehidupan bersama dengan sesama manusia.
 
3. Teori Subjektif
Teori ini berpendapat bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. Pendukung teori ini adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry.

sumber : Buku IBD Universitas Gunadarma karangan Widyo Nugroho dan Achmad Muchji

Rabu, 23 Maret 2016

HUBUNGAN BUDAYA DENGAN SASTRA

    A. Pengertian Budaya



Budaya atau biasa dikenal dengan kebudayaan berasal dari bahasa sanksekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki oleh sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur rumit diantaranya sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Menurut Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri atau yang biasa dikenal dengan istilah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun - temurun dari suatu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut Superorganic.
Sedangkan menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
Dari definisi-definisi menurut para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan kemampuan lain yang di dapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
B. Pengertian Sastra

Sastra merupakan kata serapan dari bahasa sanksekerta, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar sas yang berarti instruksi atau ajaran. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Yang termasuk kategori sastra, yaitu:
  • Novel
  • Cerita/Cerpen
  • Syair
  • Pantun
  • Sandiwara/Drama
  • Lukisan/Kaligrafi

Sastra dibagi menjadi dua: Prosa dan Puisi. Prosa adalah karya sastra yang tidak terikat sedangkan puisi adalah karya sastra yang terikat dengan kaidah dan aturan tertentu.
Menurut Plato, Sastra adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan(mimemis).
Menurut Aristoteles, Sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat.
Sedangkan Menurut Panuti Sudjiman, Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya.
Seperti yang telah dipaparkan diatas, budaya dan sastra itu satu kesatuan yang tidak bisa dilepaskan. Untuk lebih jelasnya, saya akan memberikan satu buah contoh karya sastra yang juga merupakan kebudayaan bangsa ini yaitu lewat sebuah puisi.
1 Hari untuk Selamanya
Suatu malam yang sunyi
Ketika semua orang sedang tertidur dengan lelapnya
Tiba-tiba terdengar suara tembakan menghampiri desa
Aku serta ayah, ibuku dan kedua adikku lantas bergegas meninggalkan desa
                            Puluhan warga mencoba menghalau datangnya penjajah
                            Tetapi perjuangan mereka berakhir sia-sia
                            Teriakan-teriakan itu begitu membengkakan telinga
                            Betapa pahitnya hidup dalam penjajahan
Di tengah perjalanan yang kulakukan hanyalah berdoa dan terus berdoa
Ya Tuhan...Sampai kapankah harus seperti ini
Sampai kapan semua orang harus kehilangan 
satu persatu orang yang mereka sayangi
                           Begitu pahit kehidupan yang kami jalani
                           Kapan kah semua ini akan berakhir
                           Kami sungguh lelah untuk terus berlari dan terus berlari
                           Tanpa ada arah yang pasti
Hari-hari kami lewati dengan penuh keprihatinan
Sampai suatu hari
Proklamasi itu dibacakan
Semua orang meneriakan kata Merdeka!! Merdeka!! Merdeka!!
                          Tangis haru senang semua kami rasakan
                          Tidak ada lagi kepanikan saat penjajah mulai memasuki desa
                          Tidak ada lagi jeritan jeritan yang begitu menyayat-nyayat hati
                          Kini semua telah berganti menjadi euforia kebebasan
                          Merdeka!! Merdeka!! Merdeka!!
Sumber Puisi: M.Hamdani Marantirta

Kesimpulan:
Budaya adalah warisan yang telah ada semenjak dahulu dan diturunkan dari generasi ke generasi. Sastra merupakan salah satu warisan tersebut. Oleh karena itu, Kebudayaan dan Sastra sangat erat kaitannya dan tidak dapat dipisahkan.

Sumber:
http://www.kajianteori.com/2013/03/pengertian-bahasa-menurut-ahli.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
https://asemmanis.wordpress.com/2009/10/03/pengertian-sastra-secara-umum-dan-menurut-para-ahli/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sastra

Kamis, 17 Maret 2016

Hubungan manusia dengan kebudayaan

Hubungan Manusia dan Kebudayaan

Manusia dapat diartikan berbeda-beda dari segibiologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiensberasal dari bahasa Latinyang berarti “manusia yang tahu”. Secara bahasa, kata manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi  atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah, manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/pemudi, dewasa, dan orang tua. Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama, hubungan kekerabatan, dan lain sebagainya.
Kata “budaya” atau kebudayaan” berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Budaya diartikan sebagai hal yang berhubungan dengan budi atau akal manusia. Sedangkan dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture yang berasal dari bahasa Latin, yaitu Colere, yang berarti mengolah atau mengerjakan. Jadi, budaya adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi satu ke generasi selanjutnya. Budaya terbentuk dari banyak unsure, seperti sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Hubungan manusia dengan kebudayaannya sangat erat, karena aktifitas manusia yang dilakukan setiap hari secara rutin dapat disebut budaya. Karena, aktifitas tersebut akan mendarah daging dalam setiap manusia. Contohnya sekolah, pada zaman dahulu sekolah merupakan salah satu kegiatan mengisi waktu luang anak-anak selain bermain. Kegiatan tersebut terdiri dari belajar membaca, berhitung, mengenal moral, dan seni. Tetapi saat ini arti dari sekolah telah berubah menjadi kegiatan yang harus dilakukan anak-anak untuk menggapai masa depan yang cerah. Sekolah saat ini sudah menjadi budaya manusia, hampir di seluruh negara di dunia.

Kesimpulan : Manusia dengan kebudayaan hubungan nya sangat erat dan tidak
                    tidak bisa terpisahkan karena itu sudah bagian dari manusia itu                         sendiri.



Referensi:

Kamis, 10 Maret 2016

BIODATA DIRI DANI ARIANTO
MAHASISWA TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Data Pribadi
Nama                                       : Dani Arianto
Tempat/Tanggal Lahir            : Batang, 16 Oktober 1997
Jenis Kelamin                          : Laki-laki
Umur                                       : 18 Tahun
Agama                                     : Islam
Hobi                                        : Hiking, Travelling, Berenang, Mancing
Cita-Cita                                 : Ingin menjadi seorang pengusaha
Alamat                                     : Perumahan Telaga Harapan Blok I4/6
            RT/RW                        : 002/011
            Kelurahan/Desa           : Desa Telaga Murni
            Kecamatan                  : Cikarang Barat
            Kab/Kota                    : Kabupaten Bekasi
Status Perkawinan                  : Belum Kawin
Pekerjaan                                 : Mahasiswa
Kewarganegaraan                   : Warga Negara Indonesia
Nomor Telepon                       : 089692424431
Email                                       : daniarian7@gmail.com
Moto                                       : Bermimpilah sesuka hati berusahalah tanpa henti
Riwayat Pendidikan
( 2003 – 2009 )            SD                               : SDN KARANG BARU 02
( 2009 – 2012 )            SMP                            : SMPN 2 CIKARANG BARAT
( 2012 - 2015 )            SMA                           : SMK AL-MUHADJIRIN BEKASI

 ( 2015 – Sekarang )    Perguruan Tinggi         : Universitas Gunadarma

Minggu, 15 November 2015

Backpaker boleh tapi ibdah jangan di tinggalin

Bagi seorang muslim, shalat adalah hal yang wajib dilakukan, di manapun berada dan dalam kondisi apapun. Orang yang meninggalkan sholat karena dilalaikan oleh urusan dunia akan celaka nasibnya, berat siksanya, merugi perdagangannya, besar musibahnya, dan panjang penyesalannya.
Ketika melakukan perjalanan seperti mendaki gunung, merupakan salah satu kegiatan yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia, apa lagi pada jaman modern ini. Perjalanan selalu membutuhkan tenaga dan menyita waktu kita, entah itu banyak atau sedikit. Meski dengan berkembangnya teknologi transportasi, jarak tempuh perjalanan tidak selalu berbanding lurus dengan waktu yang dibutuhkan, karena ada faktor lain yang sangat menentukan, yaitu alat transportasi yang dipergunakan serta kondisi di perjalanan.
Untuk itu, Islam memberi solusi dengan memberikan aturan-aturan yang sangat mempermudah bagi para musafir atau traveller dalam hal ini pendaki gunung. Sholat yang dilaksanakan dalam perjalanan biasa disebut sholatus safar.
1. Shalat di Kendaraan
Ketika sedang berada di perjalanan, katakanlah menuju lokasi pendakian membutuhkan perjalanan sehari semalam. Otomatis selama perjalanan kita akan melewati beberapa kali waktu shalat. Nah, ada beberapa cara melakukan shalat dalam perjalanan ketika di dalam pesawat/kereta api/bus.
– Tayammum pengganti Wudhu
Media yang dapat digunakan untuk bertayammum adalah seluruh permukaan bumi yang bersih baik itu berupa pasir, bebatuan, tanah yang berair, lembab ataupun kering.
Tata cara tayammum :
– Membaca basmalah (Bismillahirrahmannirrahim)
– Meletakkan kedua telapak tangan kepada benda atau tempat yang berdebu bersih
– Kedua telapak tangan tersebut dihirup atau ditapukkan kemudian diusapkan ke muka
– Kedua telapak tangan, tangan kiri mengusap punggung telapak tangan kanan, dan sebaliknya tangan mengusap punggung telapak tangan kiri (ada pendapat sampai kedua sikut)
– Urutan dilakukan dengan tertib
Shalat menghadap arah duduk
Jika di atas kendaraan mampu shalat sambil menghadap kiblat maka wajib shalat dengan menghadap kiblat, meskipun sambil duduk. Namun jika tidak memungkinkan menghadap kiblat, bisa shalat dengan menghadap sesuai arah kendaraan.
Sebagian pendapat mengatakan, selain melaksanakan shalat ketika di kendaraan/pesawat untuk menghormati waktu shalat, setiba di tujuan wajib mengulangi (mengqadha) shalatnya.
2. Shalat di Gunung
Ketika dalam pendakian, beberapa kondisi akan terjadi pada diri kita. Misalnya udara dingin, mengejar waktu agar tidak kemalaman tiba di camp, dis-orientasi arah dan persediaan air yang terbatas. Untuk menghadapi hal-hal seperti ini, Islam pun memberikan solusi agar tetap bisa menjalankan shalat.
Dalam berwudhu, anggota badan yang wajib untuk dibasuh adalah wajah, kedua tangan hingga batas siku, mengusap sebagian kepala dan mencuci kaki hingga batas mata kaki. Masing-masing wajib dibasuh/diusap sekali saja. Kalau dua atau tiga kali sifat hanya sunnah. Namun bila kondisinya sangat dingin dan khawatir menyebabkan penyakit, maka boleh melakukan tayammum. Yaitu dengan menyapu wajah dan tangan dengan tanah/debu sebagai ganti dari wudhu.
Berwudhu juga bisa dilakukan ketika masih menggunakan sepatu. Praktek seperti ini memang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW dahulu. Dan menjadi bagian dalam tata aturan berwudhu` terutama bila dalam keadaan udara yang sangat dingin.
Caranya sama dengan wudhu` biasa kecuali hanya pada ketika hendak mencuci kaki, maka tidak perlu mencopot sepatu, tapi cukup membasuh bagian atas sepatu dari bagian depat terus ke belakang sebagai ganti dari cuci kaki. Sepatu tetap dalam keadaan dipakai dan tidak dilepas.
Namun perlu diingat, sepatu yang digunakan haruslah yang menutupi hingga mata kaki dan bukan terbuat dari bahan yang tipis tembus air. Juga tidak boleh ada bagian yang bolong/robek.
3. Shalat menghadap kiblat
Ketika hari masih terang, kita mudah menentukan arah kiblat. Namun akan menjadi kendala ketika malam hari atau ketika kondisi tertutup kabut tebal yang menutup cahaya matahari.
Ada beberapa cara menentukan arah kiblat :
– Cara termudah gunakan kompas/GPS
– Lihat kalau ada kuburan, biasanya kalau Islam kuburannya menghadap barat. Di beberapa gunung di Jawa, di puncak gunung terdapat kuburan. Namun terkadang di kawasan tertentu di Jawa, kuburan ada yang menghadap utara-selatan.
– Perhatikan tumbuhan lumut yang banyak terdapat di gunung. Lumut biasa hidup di daerah yang minim mendapatkan cahaya matahari, oleh karena itu kebanyakan lumut akan hidup di daerah yang menghadap ke arah barat.
– Rasi Bintang Orion (Bintang Waluku/Bajak/Belantik) untuk arah Barat.
Ini adalah rasi paling mudah dikenali. Ciri khasnya adalah tiga buah bintang yang terang, saling berdekatan dan dalam satu garis lurus. Tiga bintang itu disebut sabuk orion. Satu garis yang menghubungkan tiga bintang itu bisa dijadikan petunjuk arah kiblat.
4. Shalat pakai sepatu trekking boleh?
Seorang yang shalat boleh dalam kondisi sedang mengenakan sepatu, maksudnya pakai sepatunya sebelum shalat, bukan saat sedang shalat. Jadi waktu sedang shalat, sepatunya dalam keadaan terpakai.
5. Shalat Jamak dan Qasar
Shalat fardhu boleh dijamak bila anda dalam keadaan safar/melakukan perjalanan. Mendaki gunung termasuk salah satu bentuk perjalanan yang bisa dijadikan dasar dari menjamak shalat. Shalat yang boleh dijama’ adalah shalat zhuhur dengan shalat ashar, dan shalat maghrib dengan shalat isya.
Ada pula yang namanya mengqasar shalat. Cara melaksanakan shalat qasar dengan meringkas jumlah rakaat, misalnya shalat zhuhur, asar dan isya yang tadinya 4 rakaat di qasar/ diringkas menjadi 2 rakaat.
6. Buang Air Besar
Bagi sebagian pendaki, “setor” buang hajat terkadang menjadi kendala ketika naik gunung. Mungkin karena tidak terbiasa, jadi terpaksa mencari lokasi yang sekiranya nyaman untuk buang hajat. Yang menjadi masalah adalah, bagaimana ceboknya dengan kondisi air yang terbatas.
Islam memberikan solusi membersihkan bukan dengan air tapi dengan benda-benda padat lainnya seperti batu, kayu dan lain-lainnya seperti yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang lebih banyak menggunakan batu. Yaitu tiga buah batu yang berbeda yang digunakan untuk membersihkan bekas-bekas yang menempel saat buang air.
Pakai tissue basah boleh? Boleh saja, karena itu akan memudahkan dan bisa membersihkan juga.
7. Mimpi Basah
Jangan senyum-senyum dulu yah smile emotikon Namanya mimpi basah tidak kenal waktu dan tempat serta tidak bisa dicegah. Bisa saja ketika di gunung, rejeki itu datang tiba-tiba. Bagaimana mandi wajibnya?
Dalam kondisi di gunung dengan udara yang sangat dingin sehingga untuk menyentuh air pun akan ‘mati beku’, maka tayammum bisa menjadi solusi. Karena tayammum itu bukan hanya mengangkat hadats kecil saja tetapi juga sekaligus hadats besar. Jadi tidak perlu mandi basah digunung yang nantinya hanya akan membuat sakit.
Prinsipnya selagi manusia mempunyai kesempatan untuk melakukan shalat dan tidak menjadi darurat, selayaknya manusia tidak malu untuk segera melaksanakan shalat baik laki-laki maupun wanita. Karena malu di sini tidak boleh karena demikian itu berkaitan dengan shalat dan dapat dilaksanakan di mana saja, termasuk di gunung.
Sekali lagi, hal tersebut di atas tidak bermaksud selain untuk memudahkan dan tidak menyulitkan manusia untuk tetap shalat. Demikian pula, meski sering jalan-jalan dan naik gunung jangan lupa melaksakan sholat 5 waktu.

Senin, 09 November 2015

GENERASI MUDA

GENERASI MUDA
POTENSI - POTENSI GENERASI MUDA
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :

Idealisme dan Daya Kritis
Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru. yang

Dinamika dan Kreativitas
Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan,

Keberanian Mengambil Resiko
Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan.

Optimis dan Kegairahan Semangat Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.

Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya.

Terdidik
Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti kualitatif maupun dalam arti kuantitatif.

Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan. Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan eksklusif.

Patriotisme dan Nasionalisme
Pemupukan rasa kebanggaan, kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda perlu digalakkan karena pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian dan kesiapan mereka untuk membela dan mempertahankan NKRI.

Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi Generasi muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan Dinamisator.






PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
PADA GENERASI MUDA

Pola dasar pembinaan dan pengembangan pada generasi muda ditetapkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan dalam keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan Nomor: 0323/u/1978 tanggal 28 oktober 1978.

Maksud dari pola pembinaan dan pengembangan pada generasi muda adalah agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaannya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.

Pola dasar pembinaan dan pengembangan pada generasi muda disusun berdasarkan:

§  Landasan idil
§  Landasan konstitusional
§  Landasan strategis
§  Landasan historis
§  Landasan normatif



















CONTOH MASALAH YANG DIHADAPI
PADA GENERASI MUDA

Berbagai permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain  :
A. Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di       kalangan  masyarakat termasuk generasi muda.
B. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
C. Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang
   tersedia, baik yang formal maupun non formal. Tingginya jumlah putus sekolah yang
   diakibatkan oleh berbagai sebab yang bukan hanya merugikan generasi muda sendiri,
   tetapi juga merugikan seluruh bangsa.
D. Kurangnya lapangan kerja / kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran /
    setengah pengangguran di kalangan generasi muda dan mengakibatkan berkurangnya
    produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan
    nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.
E. Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan
    pertumbuhan badan di kalangan generasi muda, hal tersebut disebabkan oleh rendahnya
    daya beli dan kurangnya perhatian tentang gizi dan menu makanan seimbang kalangan      masyarakat yang berpenghasilan rendah.
F. Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat daerah
    pedesaan.
G. Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.
H. Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika.
I. Belum adanya peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda.











REFRENSI SUMBER