ANALISIS
KEBISINGAN DAN GETARAN MEKANIS PADA TRAKTOR TANGAN Noise and Vibration Analysis
of Hand Tractor Sigit Prabawa1
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa
kebisingan dan getaran mekanis pada traktor tangan. Kebisingan diukur dengan sound level meter
tipe digital. Getaran mekanis diukur dengan portable vibration meter. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tingkat kebisingan pada traktor tangan Perkasa 700
GX adalah 88-99 dB(A), melebihi batas ambang kritis yaitu 85 dB(A). Tingkat
kebisingan yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pendengaran. Hasil
penelitian juga menunjukkan tingkat getaran mekanis dengan frekuensi 2.10 Hz
dan percepatan 24.20 m/det2 yang melebihi batas yang diijinkan yaitu frekuensi
2.10 Hz dan percepatan 10 m/det2. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah kebisingan dan getaran mekanis pada traktor tangan adalah perbaikan
konstruksi, diantaranya dengan perbaikan rancangbangun motor (khususnya
muffler), pemasangan ring per pada semua baut, serta penggunaan shock breaker
dan engine. Selain itu juga perlu diperhatikan penggunaan pelindung telinga
bagi operator traktor tangan.
Kata kunci: Kebisingan, getaran mekanis, kesehatan,
produktivitas, efisiensi.
ABSTRACT
The objective of the research was to analyze noise
and vibration of hand tractor. Noise was
measured with digital sound level meter, while vibration was measured with
portable vibration meter. The result showed that the noise level of hand
tractor Perkasa 700 GX which was 88 – 99 dB (A) exceeded the critical tolerance
level of 85 dB (A), while the vibration level of 2.10 Hz with acceleration of
24.20 m/sec2exceeded the critical tolerance level of 2.10 Hz with acceleration
of 10.00 m/sec2. To reduce noise and vibration, it is suggested to improve construction
of the hand tractor by improving engine design especially the muffler,
installing a spring ring on each bolt, mounting shock breakers, as well as
using an engine. It is also recommended to use ear protectors.
Keywords: Noise, vibration, healthy, productivity,
efficiency
PENDAHULUAN
Penggunaan alat dan mesin pertanian seperti traktor
tangan adalah salah satu usaha untuk
mendapatkan produktivitas dan efisiensi yang tinggi pada sektor pertanian. Meskipun demikian, penggunaan traktor tangan
menghadapi beberapa kendala antara lain kebisingan dan getaran mekanis yang
dapat menimbulkan masalah dalam kenyamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja.
Apabila permasalahan tersebut tidak dicegah dan diatasi maka hal ini dapat
mengakibatkan menurunnya produktivitas dan efisiensi kerja. Oleh karena itu
perlu dilakukan studi tentang kebisingan dan getaran mekanis pada penggunaan
traktor tangan. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan bahan masukan bagi
perbaikan rancangbangun merupakan beberapa hal yang mendukung kenyamanan dan
keselamatan kerja.
Penggunaan alat dan mesin pertanian harus dapat
mencegah terjadinya permasalahan kenyamanan, kesehatan, dan keselamatan
kerja. Kenyamanan kerja dapat
mengendalikan timbulnya kejerihan (kelelahan dan kejenuhan) kerja. Hal ini
dapat dicapai diantaranya melalui kesesuaian ukuran alat dan mesin dengan
kondisi ukuran tubuh operator, getaran mekanis yang dapat teredam, keluwesan
gerak alat dan mesin., dan rancangbangun dengan bentuk dan warna yang menarik.
Sedangkan kesehatan kerja ditujukan agar pekerja atau masyarakat memperoleh
derajat kesehatan yang setinggitingginya, baik fisik atau mental maupun
sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap
penyakitpenyakit/gangguangangguan kesehatan yang diakibatkan faktorfaktor
pekerjaan dan lingkungan kerja (Sabdoadi, 1981). Pada penggunaan traktor
tangan, polusi udara akibat asap dari pipa pembuangan (exhauster) dengan kadar
debu yang melebihi batas toleransi dan suara bising motor dapat mengganggu
kesehatan operator. Keselamatan kerja
ditujukan untuk menghindari ada nya kecelakaan kerja. Menurut Sabdoadi (1981),
kecelakaan ker ja dapat terjadi karena tindakan seseorang yang membahayakan
atau pemaparan terhadap alat dan mesin yang dalam keadaan membahayakan.
Penyediaan alatalat pengaman sebagai pelindung di sekeliling bagianbagian
yang bergerak harus di pertimbangkan dengan sangat hatihati (Smith dan Wilkes,
1978). Permasalahan kenyamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja pada
penggunaan alat dan mesin pertanian merupakan perhatian yang serius terhadap
faktor manusia dalam rancangan alat dan mesin.
Hal tersebut dipelajari dalam Ergonomika yang berasal dari bahasa
Yunani, yaitu ergon yang berarti kerja dan nomos yang berarti aturan (Bridger,
1995). Ergonomika mempelajari rancangan
suatu sistem dimana manusia terlibat. Semua sistem kerja terdiri dari komponen
manusia dan komponen mesin dalam sebuah lingkungan lokal. Ergonomika
diantaranya mencakup permasalahan kebisingan dan getaran mekanis.
Kebisingan (Noise) Jika suatu obyek atau permukaan
yang bergetar sedemikian besar, maka getaran itu memberikan energi ke udara di
sekelilingnya dan menghasilkan suara (Eargle, 1976). Telinga manusia sangat
peka terhadap fluktuasi tekanan yang kecil yang disebabkan oleh gelombang suara. Suara dapat menimbulkan kerusakan pendengaran
atau kerusakan fisiologis lainnya, menyebabkan iritasi dan gangguan. Jika
demikian halnya maka suara berubah menjadi kebisingan (noise), yaitu hanya
apabila secara fisiologis maupun psikologis tidak diinginkan (Lipscomb, 1978).
Efek kerusakan pendengaran yang ditimbulkan tergantung pada frekuensi, tingkat
tekanan suara, dan lama pen
Dengaran Dari Gambar 1 dapat diturunkan persamaan
matematis untuk perpindahan titik (displacement) menurut Liljedahl (1989), yaitu
: t AI w sin=
.............................................. (1) dimana
I : jarak perpindahan
(displacement) A : amplitudo : kecepatan sudut ω
t : waktu dimana İ :
kecepatan cos t A İ w w = ............................ (2)
dimana Ï
: percepatan t A Ï w w cos 2 − = ........................................ (3) dimana f :
frekuensi getaran f Π= 2w
................................... (4)) dimana T :
perioda getaran
T f 1 = ........................................
(5) Getaran mekanis yang dirasakan operator disalurkan melalui bagian tubuh
yang berhubungan dengan sumber getaran, biasanya pada pantat, telapak tangan,
lengan, dan kaki. Kadangkadang getaran
hanya terasa pada telapak tangan atau lengan saja, namun kadang juga getaran
terasa pada seluruh tubuh.
Gambar
2. Rekomendasi untuk waktu yang
diijinkan dari getaran mekanis pada seluruh tubuh sebagai fungsi dari frekuensi
(Zander, 1972)
Getaran pada seluruh tubuh dan getaran pada tangan
memberikan pengaruh yang berbeda. Getaran pada seluruh tubuh memberikan efek
yang lebih komplek mulai dari
HASIL DAN PEMBAHASAN Kebisingan (Noise) Dari
pengukuran kebisingan diperoleh data kisaran tingkat kebisingan traktor tangan
Perkasa 700 GX yang digunakan untuk pengolahan tanah dengan bajak singkal pada
lahan sawah, yaitu 88 – 90 dB (A). Menurut standar ISO (Zander, 1972), tingkat
suara diatas 85 dB (A) merupakan batas maksimum yang diijinkan untuk pekerjaan selama maksimum 8 jam. Pada umumnya
jam kerja penggunaan alat mesin pertanian adalah 8 jam per hari. Jika demikian halnya, maka tingkat suara yang
dihasilkan traktor tangan Perkasa 700 GX melebihi batas yang diijinkan. Apabila tidak ada perbaikan konstruksi, maka
usaha yang dapat dilakukan adalah penggunaan pelindung telinga. Jika dilakukan
perbaikan konstruksi maka usaha yang dapat dilakukan diantaranya adalah
perbaikan rancangbangun motor dan penggunaan ring per pada setiap baut sehingga
dapat meredam suara dan juga getaran. Selain itu juga harus diperhatikan
muffler (knalpot) sebagai komponen motor untuk mengurangi kebisingan. Tipe
muffler yang digunakan adalah disipatip (dissipative muffler). Pada penelitian
ini tidak dilakukan pengujian secara khusus terhadap muffler yang digunakan
pada traktor tangan Perkasa 700 GX. Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor
0904251989 tentang cara uji peredam suara gas buang ken daraan bermotor roda
empat yang dikeluarkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) dapat digunakan
sebagai referensi jika akan dilakukan pengujian terhadap muffler yang digunakan
pada traktor tangan Perkasa 700 GX. Standar ini menetapkan persyaratan cara uji
peredam suara gas buang kendaraan bermotor roda empat yang meliputi uji
kebisingan statik, uji kebisingan dinamik, uji kebocoran, dan uji bahan (BSN,
1989). Penggunaan engine revitalizant perlu dilakukan untuk mengurangi
kebisingan dan getaran mesin. Hasil gel revitalisasi membentuk lapisan
metalloceramic karakteristik yang unik pada permukaan pasangan komponen mesin yang
bergesekan dan melindungi komponen transmisi (pinion gear & bearing) dari
gesekan (KOSTER, 2009). Getaran Mekanis (Vibration) Dari data pengukuran
getaran mekanis dapat dihitung frekuensi getaran dengan menggunakan Persamaan 3
dan 4 sehingga diperoleh persamaan seperti berikut:
t A
Ï f
w sin 2 4
Π = …………..............…………… (6) dengan sudut 37°, maka sin ωt = 0,6,
sehingga
A
Ïf 83 ,11 =
………........………………………… (7)
Ternyata baik menurut standar ISO maupun BSI getaran
dari traktor tangan Perkasa 700 GX termasuk tinggi. Hal ini harus diatasi
karena dapat mengganggu kesehatan dan menurunkan performansi kerja. Pengaruh getaran dalam jangka pendek dapat
mengurangi kenyamanan kerja, meningkatkan tensi otot, dan pemucatan telapak
tangan karena pengecilan pembuluh darah. Dalam jangka panjang, getaran
berpengaruh pada masalah kesehatan yaitu spinal disorders, hermorruids,
hernials, dan kesulitan pembuangan air kemih. Upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut adalah meredam getaran yang ditimbulkan traktor
tangan diantaranya dengan perbaikan rancangbangun motor (khusunya muffler),
penggunaan shock breaker, dan penggunaan engine revitalizant.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 1. Rancangbangun dan penggunaan traktor
tangan harus memperhatikan tingkat kebisingan dan getaran mekanis yang
ditimbulkan untuk mendapatkan kenyamanan, kesehatan, dan keselematan kerja
serta produktivitas dan efisiensi kerja yang tinggi. 2. Tingkat kebisingan
traktor tangan Perkasa 700 GX untuk pengolahan tanah dengan bajak singkal pada
lahan sawah (88 – 99 dB(A)) melebihi batas yang diijinkan (85 dB(A)). 3.
Tingkat getaran mekanis traktor tangan Perkasa 700 GX untuk pengolahan tanah
dengan bajak singkal pada lahan sawah (frekuensi 2.10 Hertz – percepatan 24.20
m/det2) melebihi batas yang diijinkan (frekuensi 2.10 Hertz – percepatan 10
m/det2).
Saran 1. Perlu penggunaan pelindung telinga untuk
mencegah/ mengurangi gangguan pendengaran pada operator. 2. Perlu perbaikan
konstruksi seperti perbaikan rancangbangun motor (khususnya muffler),
penggunaan per ring pada setiap baut, penggunaan shock breaker, dan penggunaan
engine revitalizant untuk mengurangi kebisingan dan getaran mekanis. 3. Perlu
penelitian lebih lanjut secara khusus terhadap muffler dengan melakukan uji peredam
suara gas buang
Penggunaan alat dan mesin pertanian dapat
meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja. Hal ini dapat dicapai apabila
pemilihan alat dan mesin pertanian yang akan digunakan baik dan tepat. Menurut
Smith dan Wilkes (1978), beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih
alat dan mesin pertanian adalah merek dagang, nama dagang, model, perbaikan,
rancangbangun, kemudahan pengoperasian, kemudahan penyetelan, kondisi dan
kesesuaian kerja, kecepatan penggantian unit, keluwesan gerak, dan
kenyamanan. Pertimbangan rancangbangun,
kemudahan pengoperasian, kemudahan penyetelan, keluwesan gerak, dan kenyamanan
dengaran. Secara umum tingkat tekanan suara yang
permanen pada 85 dB dan tidak ada perlindungan pada telinga dapat menyebabkan
kerusakan pendengaran (Zander, 1972). Sedangkan di Amerika Serikat, menurut
OSHA (Occupational Safety and Health Administration) ditetapkan 90 dB (A)
sebagai batas maksimum yang diijinkan dengan lama pendengaran 8 jam terus
menerus (Bridger, 1995). Hubungan antara tingkat suara dan lama pendengaran
yang diijinkan disajikan pada Tabel 1. Suara dapat diukur secara obyektif,
tetapi kebisingan merupakan fenomena yang subyektif (Bridger, 1995). Alat ukur yang dapat dipakai untuk pengukuran
tingkat suara adalah Sound Level Meter. Tabel 1. Hubungan tingkat suara dengan lama
pendengaran yang diijinkan (Libscomb, 1978)
Tingkat suara (dBA)
Waktu yang diijinkan (jam – menit)
Tingkat suara (dBA)
Waktu yang diijinkan (jam – menit) 85 16 – 0 101
1 – 44 86 13 – 56 102 1 – 31 87 12 – 8 103 1 – 19 88 10 – 34 104 1 – 9 89 9 – 11 105 1 – 0 90 8 – 0 106 0 – 52 91 6 – 58 107 0 – 46 92 6 – 4 108 0 – 40 93 5 – 17 109 0 – 34 94 4 – 36 110 0 – 30 95 4 – 0 111 0 – 26 96 3 – 29 112 0 – 23 97 3 – 2 113 0 – 20 98 2 – 50 114 0 – 17 99 2 – 15 115 0 – 15 Getaran Mekanis Menurut Zander (1972),
lahan dan permukaan jalan yang tidak rata, profil roda, serta bekerjanya motor
dan bagian mesin lainnya dapat menimbulkan getaran mekanis pada operator.
Getaran pada dasarnya dibedakan menjadi dua tipe yaitu getaran sinusoidal dan
getaran random. Getaran sinusoidal yang berupa gerakan harmonis sederhana
disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Getaran sinusoidal dari gerak harmonis
sederhana (Liljedahl, 1989)
jantung, peredaran darah hingga penurunan daya lihat
serta konsrentasi seseorang. Getaran mekanis dapat berpengaruh buruk pada
operator karena dapat menimbulkan gangguan penurunan performansi dan kesehatan.
Pengaruh getaran dalam jangka pendek hanya memberikan sedikit efek psikologis,
tetapi dalam jangka panjang efek getaran dapat menimbulkan masalah dalam spinal
disorders, hermorruids, hernials, dan kesulitan pembuangan air kemih. Getaran
dapat berpengaruh meningkatkan tensi otot dan vibration induced finger yaitu
pemucatan telapak tangan karena pengecilan pembuluh darah (McCormick, 1970). Batas aman getaran mekanis
yang dapat diterima tubuh manusia dan waktu pemulihan akibat getaran disajikan
pada Gambar 2 dan 3. Alat ukur yang dapat digunakan untuk pengukuran getaran
mekanis adalah Vibration Meter.
Gambar
3. Grafik batas getaran mekanis
yang diijinkan menurut standar BSI (British Standard Institute) (Herodian,
1999)
METODE PENELITIAN Traktor tangan yang digunakan
adalah traktor tangan Perkasa 700 GX yang diproduksi oleh PT Heavyndo Perkasa
Engineering, Subang, Indonesia dengan kelengkapan peralatan bajak singkal.
Penelitian telah dilakukan pada tanggal 3 Nopember 1999 di Desa Laladon, Bogor
yaitu kegiatan pengolahan tanah dengan
bajak singkal pada lahan sawah. Pengukuran kebisingan dilakukan dengan
menggunakan Sound Level Meter tipe digital, dimana alat tersebut dipegang di
samping telinga operator dan arahkan ujungnya ke depan (arah maju kegiatan),
kemudian diamati dan dicatat angka yang ditunjukkan. Pengukuran getaran mekanis
dilakukan dengan menggunakan Portable Vibration Meter merek IVM model VM33144.
Parameter getaran mekanis yang diukur adalah percepatan (acceleration),
kecepatan (velocity), dan perpindahan (displacement). Pengukuran dilakukan
dengan cara memasang sensor dari alat tersebut dengan baik dan benar pada
bagian tangkai kemudi traktor tangan, kemudian diamati dan dibaca jarum
penunjuk sesuai dengan skala dan fungsi yang dipilih.
dimana f
: frekuensi (Hertz, Hz) Ï :
percepatan (m/det2) A :
amplitudo (m), dengan data displacemet
Hasil perhitungan frekuensi getaran disajikan pada
Tabel 2, kemudian nilai frekuensi dan
percepatan diplotkan pada Gambar 2 dan 3 sehingga diperoleh Gambar 4 dan 5.
Tabel 2. Hasil perhitungan frekuensi
getaran mekanis traktor tangan Perkasa 700 GX Kegiatan : pengolahan tanah
dengan bajak singkal Ulangan Acceleration (m/det2) Displacement (m) Frequency
(Hz) 1 24.00 0.50 2.01 2 25.00 0.30 2.65 3 23.00 0.50 1.97 4 22.00 0.50 1.93 5
27.00 0.60 1.95 Ratarata 24.20 0.48 2.10
Gambar 4. Performansi getaran mekanis traktor tangan
Perkasa 700 GX menurut standar ISO
Gambar 5. Performansi getaran mekanis traktor tangan
Perkasa 700 GX menurut standar BSI
pada traktor tangan dan modifikasi tipe muffler dari
disipatip menjadi kombinasi disipatip dan reaktip.
DAFTAR PUSTAKA
BSN (Badan Standardisasi Nasional) (1989). SNI
0904251989 tentang cara uji peredam suara gas buang kendaraan bermotor roda
empat. http://www.bsn.go.id/sni/ sni.php [24 Maret 2009]. Bridger, R.S. (1995).
Introduction to Ergonomics, int’l edition. McGrawHill, Inc., Singapore.
Eargle, J. (1976). Sound Recording. Van Nostrand Reinhold Company, USA.
Herodian, S. (1999). Pedoman Praktikum Ergonomika. JICA – IPB, Bogor. Hunt, D.
(1977). Farm Power and Machinery Management, 7th edition. Iowa State University
Press, Ames, Iowa. KOSTER (Komunitas Suzuki Thunder Indonesia). (2009). Engine
Revitalizant: Performance Booster: Xado Revitalizant.
http://www.suzukithunder.net [24 Maret 2009]. Liljedahl, J.B. (1989). Tractors
and Their Power Units, 4th edition. Avi Book, New York. Lipscomb, D.M. (1978).
Noise and Audiology.University Park Press, Baltimore. McCormick, E.J. (1970).
Human Factors Engineering, 3rd edition. McGrawHill Book Company, USA. PTHPS
(PT. Heavyndo Perkasa Engineering) (1996). Buku Petunjuk Pemakaian dan
Perawatan Traktor Tangan Perkasa 700 GX. PT Heavyndo Perkasa Engineering, Subang.
Sabdoadi (1981). Pencegahan Kecelakaan Kerja di Industri. Universitas
Airlangga, Surabaya. Smith, H.P. dan Wilkes L.H. (1978). Farm Machinery and
Equipment, 6th edition. Tata McGrawHill Publishing Company Ltd., New Delhi.
Zander, J. (1972). Ergonomics in Machine Design (A Case Study of the Self
Propelled Combine Harvester). H. Veenman & Zonen N.V., Wageningen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar